Berita F1: Konsultan balap Red Bull Dr Helmut Marko, mengungkapkan dengan adanya perubahan regulasi sayap depan Formula 1, telah menelan anggaran sebesar 15 juta Euro.
Pada F1 2019, sayap depan dan bargeboard dimodifikasi menjadi lebih sederhana demi memudahkan mobil mendekati satu sama lain sekaligus memperbesar peluang salip-menyalip.
Sejak awal tahun lalu, Red Bull menjadi tim yang paling vokal menentang perubahan tersebut lantaran dinilai belum bisa memberi bukti yang memuaskan dan hanya akan menelan banyak biaya.
“Kekayaan kami sekarang berkurang 15 juta euro akibat perubahan regulasi,” ungkap Marko kepada Motorsport.com.
“Tapi data aerodinamika menunjukkan angka yang sama seperti musim panas tahun lalu. Jadi begitu kita tiba di Melbourne, mungkin performanya akan lebih baik lagi.”
“Namun, kami, Mercedes, dan Ferrari sekarang sepakat bahwa regulasi seharusnya tidak ditentukan oleh para teknisi. Begitu teknisi terlibat, biaya akan meningkat dan semuanya menjadi rumit.”
Konsultan Red Bull itu menyebut bahwa perubahan regulasi ini sebagian besar merupakan inisiatif dari Mercedes, tim peraih gelar ganda F1 dalam lima musim terakhir.
“Semua orang bisa melihat Mercedes kesulitan menyalip ketika mereka berada di belakang mobil lain,” paparnya.
Meski mengungkapkan keengganannya pada perubahan 2019, Marko mengklaim posisi Red Bull dalam perpolitikan F1 semakin kuat. Ia mengatakan telah timbul rasa simpati yang baik antara Red Bull dan Ferrari menyusul meninggalnya presiden dan CEO, Sergio Marchionne, tahun lalu.
Hal tersebut diyakini akan menjadi peran penting bila tim-tim papan atas F1 bisa bersatu dalam bernegosiasi dengan Liberty Media jelang perombakan besar-besaran pada 2021 mendatang.
“Jika tidak ada kesepakatan, saya percaya perlahan kita akan mencapai pada titik kritis,” tutur Marko.
“Jika saya Liberty, maka akan tiba satu saat di mana saya harus menjelaskan kepada para pemilik saham tentang apa yang akan terjadi pada 2021. Seperti apa peluang pendapatannya, dan bagaimana kelanjutannya?” pungkasnya.
Artikel Tag: f1 2019, Red Bull