Candi Rimbi, Jejak Kerajaan Majapahit di Kabupaten Jombang

Food & Travel


Jombang – Plesir ke Wonosalam, Jombang, selalu diidentikkan dengan memborong durian. Maklum Wonosalam terkenal dengan duriannya. Namun, Wonosalam ternyata juga menyimpan tempat wisata bersejarah. Candi Rimbi namanya.

Terletak di Dusun Ngrimbi, Desa Pulosari, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang, candi Hindu ini tepat berada di pinggir jalan raya Mojoagung-Wonosalam. Konon candi itu merupakan pintu gerbang masuk ke kerajaan Majapahit yang berada di sisi selatan.

Menempati areal seluas 896.56 meter persegi, berdiri di atas tanah agak tinggi dari sekitarnya. Bangunan candi terbuat dari batu andesit, sedang pondasinya dari batu bata. Bangunan yang masih ada sekarang memiliki ukuran panjang 13,24 meter, lebar 9,10 meter dan tinggi 12 meter. Sekitar satu meter di sekeliling candi terdapat satu lapis batu bata yang ditata miring.

Candi Rimbi menghadap ke barat. Secara vertikal terdiri dari kaki dan tubuh candi. Namun, bagian tubuh candi tinggal separo, karena mengalami kerusakan. Begitu juga dengan atapnya, sudah runtuh.

Walau sebagian besar bagian atasnya sudah hancur tetapi bagian bawahnya masih dalam kondisi baik dan dihias relief mengelilingi dinding luar candi.

banner-ad

Salah satu daya tarik Candi Rimbi adalah panel-panel relief di dinding kaki candi. Panel-panel ini berisi cerita tentang binatang dan keagamaan. Belum diketahui apa isi cerita relief tersebut dan penulis telusuri berlawanan arah jarum jam untuk berusaha ‘membaca’ relief-relief tadi.

Di dinding kaki sisi utara terdapat terdapat 17 bidang relief. Salah satunya, relief sepasang pengantin yang berada di dalam tempayan (gentong). Ada pula relief sepasang pria dan wanita. Sang pria sedang mencangkul, sedang yang wanita membawa payung. Di kaki sisi timur, juga dihiasi 17 bidang relief cerita binatang dan kegiatan keagamaan. Sedang disisi selatan terdapat delapan bidang relief.

Laiknya sebuah candi, menurut Suminto, warga sekitar candi yang menyodori penulis buku tamu, di sini juga ditemukan arca-arca Hindu di halaman candi. Ada arca Dewi Parwati (istri Dewa Siwa) yang sekarang disimpan di Museum Nasional Jakarta. Arca Parwati ditemukan di ruang utama candi. Tetapi, ruangan ini sudah tidak ada lagi, karena separo dari badan candi sudah runtuh.

Patung Tribhuwana Tunggadewi yang digambarkan sebagai patung Dewi Parwati, saat ini disimpan di Museum Nasional Jakarta dan satu lagi patung Dewi Durga di Museum Trowulan. Sebuah patung yang ada di halaman candi menyisakan potongan kaki arca.

Hiasan kala dengan ukuran agak besar juga tergeletak di salah satu sudut halaman candi. Diperkirakan, batu berelief kala ini dahulu digunakan untuk menghiasi pintu masuk ke bilik candi.

Pemandangan di sekitar candi cukup menawan. Pengunjung dapat melihat panorama yang menakjubkan dari Gunung Anjasmoro yang terletak di selatan Kota Mojokerto. Pas untuk liburan keluarga.