Hino Perkuat Layanan Aftersales di Tengah Pandemi Covid-19

Tech & Otomotif


Hino Safety Driving
Layanan Aftersales Hino Tetap Tersedia Selama Pandemi Covid-19 (Foto: Carmudi/Yongki)

Jakarta – Pandemi Covid-19 yang menyerang Indonesia berdampak pada pelemahan ekonomi. Kondisi ini membuat penjualan kendaraan niaga semakin terpuruk. Dalam situasi seperti sekarang, Hino sebagai merek kendaraan niaga terus memperkuat layanan aftersales untuk memberi dukungan bagi para pelanggannya.

Santiko Wardoyo selaku Chief Operating Officer mengakui imbas dari pandemi Covid-19 memporak-porandakan perekonomian nasional dan global. Perekonomian nasional yang melambat kemudian membuat penjualan kendaraan niaga ikut lesu terutama di sektor transportasi penumpang.

“Kita lihat ekonomi yang turun ini membuat customer juga stuck, growth tidak tumbuh. Satu sisi masih ada kegiatan untuk transportasi. Memang bus disetop, tapi angkutan kargo dan infrastruktur tidak disetop,” jelas Santiko saat teleconference bersama media, Rabu (20/5/2020) kemarin.

Untuk tetap memberi dorongan kepada para pelaku usaha transportasi supaya bisa tetap menjalankan roda bisnisnya, PT Hino Motor Sales Indonesia pun mendorong penguatan layanan aftersales. Santiko melihat, ada kebutuhan dari para pelaku usaha untuk bisa tetap melakukan perawatan truk yang masih beroperasi selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

“Dari Hino punya inisiatif untuk memperhatikan masalah aftersales. Kita melakukan kegiatan yang sifatnya back up, karena perawatan masih harus ada untuk truk,” beber Santiko.

Jaringan Diler Hino Tetap Buka untuk Jamin Layanan Aftersales

Bay service Dealer Hino Cilincing (Foto: HMSI)

“Kita ada 171 unit service car dan gratis biaya pengiriman sparepart. Akibat banyaknya PSBB di daerah, warranty dari mobil-mobil kita jadi terhambat. Ada 8.500 yang kita extend garansi selama enam bulan dari bulan Mei,” ucapnya.

banner-ad

Pelanggan yang garansi kendaraannya berakhir pada periode tersebut, dapat menghubungi dealer terdekat untuk mengajukan garansi dan dealer Hino akan mengeceknya dan memberikan informasinya kepada HMSI. Adapun kebutuhan sparepart ini meningkat di luar Jawa, untuk dukungan pertambangan.

“Untuk di Jawa kontrak sparepart dengan perusahaan otobus memang dibatalkan, karena operasional mereka banyak yang berhenti. Tapi, permintaan sparepart naik di Sumatera dan Kalimantan, penjualan sparepart kelihatannya naik di sektor mining,” tambah Irwan Supriyono selaku Senior Executive Officer Technical & Service HMSI, pada kesempatan yang sama.

 

Penulis: Yongki Sanjaya

Editor: Dimas

Baca Juga:

Toyota Ingin Menjadi Pemain Utama Kendaraan Listrik Berbasis Baterai di Indonesia