Ini Tantangan Perempuan dalam Menghadapi Industri 4.0

Tech & Otomotif


JAKARTA- Indonesia saat ini memasuki era revolusi industri 4.0 yang membuat teknologi semakin cepat berkembang. Dampak dari revolusi ini semakin banyaknya bisnis digital dan semakin berkembangnya teknologi. Bahkan Jepang lebih maju satu langkah dengan kesiapan mereka menerapkan Society 5.0.

Menanggapi perkembangan ini President Director IBM Indonesia, Megawaty Khie mengungkapkan tantangan yang harus dihadapi oleh perempuan dalam industri 4.0.

“Tantangan ke depan adalah diri kita sendiri. Maka sebelumnya saya juga mengatakan bahwa ketakutan diri sendiri adalah tantangan,” kata Mega dalam acara Kartini 4.0 di Gedung Auditorium Indosat Ooredoo, Jakarta, Senin (22/4/2019).

Dia juga mengatakan perempuan di zaman sekarang ini juga harus banyak belajar. “Ini karena jika tidak tahu jadi takut berjuang, nanti pikir dua kali saat melamar pekerjaan kalau 100 persen yakin baru mencoba. Kalau laki-laki kan mencoba dulu baru yakin nanti pasti bisa, pola pikirnya memang beda,” jelas Mega.

banner-ad

 Kartini 4.0

Baca Juga: Hari Bumi 2019 Cermati Efek Manusia terhadap Planet

Sementara itu Bupati perempuan pertama, Ni Putu Eka Wiryastuti, Bupati Tabanan mengungkapkan untuk menghadapi industri 4.0, perempuan juga harus mempersiapkan diri.

“Jika ingin menjadi juru masak misalnya harus belajar memasak. Selain itu, kalau kita ingin terlihat memang harus menciptakan yang lebih dan banding yang baik,” jelas Eka.

Lebih lanjut Eka juga menuturkan jika perempuan di Indonesia harus melek teknologi, pasalnya saat ini dunia digital semakin berkembang. Akan tetapi dia juga mengingatkan jika perempuan juga harus mengingat kodratnya dan memprioritaskan keluarga.

(ahl)