LIVERPOOL – Manajer Liverpool, Jurgen Klopp, sudah berani sesumbar akan peluang timnya menjuarai Liga Inggris 2018-2019. Pria asal Jerman itu bahkan tidak mau memikirkan para pembenci Si Merah sekaligus tidak memiliki rasa simpati kepada pihak-pihak yang tidak ingin Liverpool mengakhiri puasa gelarnya dalam 29 tahun terakhir.
Jordan Henderson dan kawan-kawan punya peluang besar untuk menjadi juara pada musim ini setelah memuncaki klasemen hingga menjelang pekan ke-23. Apalagi, Liverpool masih menjaga jarak empat poin dari peringkat dua sementara, Manchester City.
(Baca juga: Wijnaldum Bicarakan Persaingan Liverpool dengan Man City)
Jarak tersebut akan terentang menjadi tujuh poin, setidaknya hingga Man City bermain pada Minggu 20 Januari 2019, apabila Liverpool mampu menundukkan Crystal Palace, Sabtu (19/1/2019) malam WIB di Stadion Anfield. Jelang laga tersebut, Klopp mengaku tidak ingin memanfaatkan kebencian orang lain sebagai motivasi untuk menang.
“Saya tidak pernah memikirkannya. Saya suka kemenangan karena menang, bukan karena orang lain harus kalah. Saya tidak suka mendapat dorongan secara personal dari kemenangan dan berpikir orang lain kalah. Saya tidak seperti itu,” ujar Jurgen Klopp, dilansir dari Goal, Sabtu (19/1/2019).
“Jika orang-orang berpikir seperti itu dan mendapat sesuatu dari kegagalan kami menjadi juara, saya bersimpati untuk mereka. Saya tidak bisa memanfaatkan mereka sebagai motivasi karena saya tidak tertarik dengan orang-orang seperti itu,” imbuh mantan pelatih Borussia Dortmund itu.
Sebagaimana diketahui, Liverpool terakhir kali menjadi juara pada Liga Inggris 1989-1990. Klub pengoleksi 18 gelar juara Liga Inggris itu nyaris mengakhiri puasanya pada dua kesempatan, tetapi selalu disalip oleh rival-rivalnya jelang pekan-pekan terakhir.
(fmh)