Mengatur Keuangan Anak Kos, Masih Bisa Hemat dan Menabung!

Food & Travel


Mengatur keuangan sangat bermanfaat untuk masa depan finansial setiap orang. Tak terkecuali, untuk kamu yang berstatus sebagai anak kos.

Mengatur keuangan bagi anak kos perlu dilakukan agar tetap bisa mencukupi kebutuhan di setiap bulan. Pasalnya, jika tidak mengelola keuangan dengan bijak, tak jarang akan membuat anak kos mengalami masalah keuangan di akhir bulan.

Hidup menjadi anak kos memang harus lebih hemat. Menahan diri agar tidak hedon, karena masih ada kebutuhan untuk hari esok. 

Dian, salah seorang anak kos asal Lampung yang kini tinggal di kawasan Jakarta Pusat dekat dengan kantornya, menceritakan pengalaman tak bisa mengelola keuangan sebagai anak kosan. 

“Kesulitan ngekos menghitung keuangannya, bayar kosan berapa persen dari gaji, buat kehidupan biaya makan, traveling, enggak ngerti awalnya. Jadi asal-asalan saja yang penting cukup. Uang masuk, uang keluar,” kata Dian yang tidak tahu bagaimana mengatur keuangan yang baik bagi anak kos.

Berkaca dari masalah Dian, lantas bagaimana sih caranya mengelola keuangan anak kos dengan bijak? 

banner-ad

Financial Planner Metta Anggriani CFP memberikan bocoran tepatnya setelah gajian bagaimana mengelola keuangan untuk anak kos.

Mengatur dengan Prinsip 50-30-20

pasangan suami istri menghitung keuangan
Mengatur dengan Prinsip 50-30-20 (Shutterstock)

Berbicara pengaturan keuangan secara umum, maka prinsip 50-30-20 pas untuk diterapkan dalam pengelolaan keuangan anak kos. 

“Kalau 50 itu kita pakai untuk hal-hal yang menyangkut kebutuhan (Needs). Lalu yang 30 untuk Wants (senang-senang), dan yang 20 persen untuk ditabung,” ungkap Metta.

Lebih lanjut, Metta memaparkan, yang namanya Needs untuk anak kos itu uang kos, uang makan, transport, pulsa, dan kebutuhan sehari-hari alias kebutuhan dasar harus cukup 50 persen gaji. 

Selanjutnya, sisihkan 20 persen dari gaji untuk tabungan dan investasi. Sedangkan sisa anggaran 30 persen gaji untuk hiburan, liburan, memberi orangtua, hingga belanja baju atau membeli barang yang diinginkan. 

Mencatat Semua Pengeluaran

seseorang menghitung pengeluaran
Mencatat Semua Pengeluaran (Shutterstock)

Setelah melakukan pengelolaan keuangan dengan prinsip 50-30-20, maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan ialah mencatat semua kebutuhan dan pengeluaranmu selama sebulan. 

“Namanya hidup di Jakarta biayanya mahal, jadi kita benar-benar harus mencatat semua pengeluaran supaya tahu nih porsi-porsi pengeluaran itu buat apa,” imbuhnya. 

Selain itu, usahakan untuk belanja kebutuhan satu bulan, daripada harus membeli kebutuhan berkali-kali. Berbelanjalah di toko yang menyediakan kebutuhan dengan harga sangat miring. Langkah ini akan membantumu menghemat.

Memasak Sendiri

seorang wanita tengah memasak
Memasak Sendiri (Shutterstock)

Langkah menghemat lainnya yang bisa kamu lakukan sebagai anak kos ialah memasak makanan sendiri, tapi ini dapat dilakukan jika kos yang ditinggali memiliki fasilitas dapur.

Masaklah nasi sendiri, dan memasak makanan sederhana. Ini akan membantu meminimalisir pengeluaranmu untuk membeli makan.

Misalnya, dalam 1x makan kita mengeluarkan biaya Rp15.000, jika sehari makan 3x maka selama sehari mengeluarkan uang Rp45.000 untuk makan. 

Jika memasak sendiri, mungkin akan lebih murah dengan uang Rp20.000 sudah dapat memasak untuk makan sehari.

Pengeluaran untuk makan dan mencuci pakaianBiaya
Beli makan di luar (Rp 15.000 x 3 kali sehari x 30 hari)Rp 1.350.000
Mencuci pakaian di laundry (Rp 6.000 x 5 kg x 4 kali dalam sebulan)Rp 120.000
TotalRp 1.470.000

Cuci Baju Sendiri

seorang perempuan tengah mencuci baju
Cuci Baju Sendiri (Shutterstock)

Langkah hemat lainnya yang bisa kamu lakukan ialah mencuci pakaian sendiri. Meski banyak jasa laundry, baik yang kiloan maupun eksklusif buka di sekitar kosan, mencuci baju sendiri justru membuatmu bisa lebih menghemat pengeluaran. 

Biaya yang dikeluarkan untuk laundry dapat kamu alokasikan untuk membeli detergen yang dapat digunakan beberapa kali cuci.

Misalnya, biaya laundry kiloan Rp6.000, kamu mencuci pakaian selama seminggu rata-rata 5 kilogram. Maka, Rp6.000×5 kg = Rp30.000×4 minggu= Rp120.000.

Jika menyuci baju sendiri, maka kamu hanya butuh 1 sachet detergen plus pewangi pakaian @Rp1.000. 

Kalau kamu mencuci pakaian seminggu tiga kali, maka kamu hanya membutuhkan Rp3.000 mencuci bajumu. Hemat kan!  

Pengeluaran untuk makan dan mencuci pakaianBiaya
Masak makanan sendiri di kosan (Rp 20.000 x 30 hari)Rp 600.000
Mencuci pakaian sendiri di kosan (Rp 1.000 x 3 hari x 4 minggu)Rp 12.000
TotalRp 612.000

Dari skema di atas, memasak dan mencuci pakaian sendiri di kosan terbukti menghemat setengah dari pengeluaran per bulannya. Karena itu, kedua langkah ini benar-benar patut dilakukan untuk menghemat biaya hidup anak kosan selama sebulan.

Menabung

seseorang menyisihkan uang dalam tabungan
Menabung (Shutterstock)

Yang namanya hidup jauh dari orangtua dan keluarga, tentu membuat banyak orang merasa bebas. Apalagi, bila sudah memiliki pendapatan sendiri.

Tapi, kembali lagi ke prinsip 50-30-20, setelah mengalokasikan ke tempat-tempatnya, maka saatnya untuk menaatinya betul. 

Jika sudah menyisihkan 50 persen gaji untuk kebutuhan dasar, 30 persen untuk keinginan, maka jangan lupa menyisihkan 20 persen untuk tabungan.  

“Meski sudah tahu peruntukan-peruntukannya, nah 20 persennya untuk nabung itu harus dipaksakan. Artinya, setelah bersenang-senang, jangan lupa untuk menabung,” jelas Metta. 

“Idealnya bisa nabung 20 persen (dari gaji). Tapi kadang-kadang untuk anak kos yang kerja mungkin berat. Di bulan pertama gak bisa nabung, bulan depan bisa lah nabung 5 persen, it’s ok yang penting dimulai. Bulan depannya lagi bisa nabung lebih banyak lagi. Artinya nabung itu enggak ada batasan, lebih banyak lagi lebih bagus,” sambungnya.

Jika masih kesulitan menabung dengan nominal besar, kamu bisa menyisihkan sebagian uang untuk menabung dalam celengan yang tertutup rapat agar tidak membuatmu dapat mengambilnya dengan mudah. 

Bagaimana Caranya untuk Konsisten Menabung

Konsisten menabung memang terdengar mudah, tetapi realitanya tidak begitu. Butuh komitmen kuat untuk menjalankannya. 

Sebab tanpa komitmen, kamu akan mudah tergoda dengan berbagai halangan yang ada di depan mata sehingga dapat merusak rencana menabung yang sudah disusun sedemikian rupa.

Nah, agar konsisten menabung, ada langkah tepat yang bisa dilakukan. 

“Kalau karena gaji masih terbatas mungkin 100 persen gaji habis untuk biaya hidup, senang-senang. Oke kita coba menabung di bulan kedua, mungkin setelah dipikir-pikir bisa nabung 5 persen. Tapi setelah bulan ketiga, eh habis lagi karena hal-hal tak terduga, coba dinaikin selama beberapa bulan lagi rutin hingga naik jadi 10 persen gaji,” jelas Metta. 

Menabung, jelas Metta, lebih bagus konsisten karena biarpun sedikit-sedikit lama-lama akan menggulung besar juga. Kalau sesekali menabung langsung banyak, tapi habis itu lupa, hingga terus mencari pembenaran, sebaiknya tidak dilakukan. 

“Menabung atau investasi bukan soal uangnya tapi lebih ke habit, disiplin menabung lama-lama jadi bukit,” tandasnya.

Menahan diri untuk melakukan gaya hidup konsumtif memang perlu dilakukan, apalagi menjalani hidup sebagai anak kos. 

Jangan lupa, masih ada hari esok yang harus dijalani. Sesekali menikmati traveling atau nongkrong bareng teman atau memborong pakaian hingga merusak pengelolaan keuanganmu, maka hal itu justru akan menyulitkan dirimu sendiri.

Jadi, teruslah mengatur keuangan yang bijaksana agar tetap bisa hemat dan menabung. Selamat menyusun anggaran keuangan yang baik ya!

The post Mengatur Keuangan Anak Kos, Masih Bisa Hemat dan Menabung! appeared first on Lifepal Media.