JAKARTA – Menjadi seseorang yang memiliki kemampuan untuk melihat makhluk lain, nampaknya menjadi sebuah anugerah tersendiri bagi Sara Wijayanto. Ia bahkan mengaku senang bisa mendapatkan kemampuan tersebut lantara bisa digunakan untuk membantu orang lain.
Sebelum menganggap bahwa kemampuannya tersebut merupakan anugerah, Sara mengaku sempat enggan menerima hal tersebut. Bahkan saat masih duduk di bangku sekolah, ia memilih untuk menganggap apa yang dilihatnya merupakan halusinasi semata.
“Pertama kali lihat sosok yang bukan manusia itu umur 8 tahun. Tapi dulu tuh enggak terlalu.. Mungkin karena di rumah, jadi ibu, nenek, memang peka dan biasa dengan hal ini. Tapi mulai menolak dan takut itu pas SMA justru,” papar Sara Wijayanto dalam Youtube Channel milik Ewing HD.
Baca Juga: Tips Sara Wijayanto saat Berhadapan dengan Makhlus Halus
“Waktu SMP dan SMA itu sering, tapi karena disekolah sering diketawain jadi enggak pernah membicarakan hal itu. Kalau SMA di rumah duduk diteras ada yang datang, tapi aku enggak mau nerima, kayak ini halusinasi, jadi menolak. Waktu umur ke 30 baru mencoba menerima sampai hari ini,” sambungnya.
Istri dari Demian Aditya ini menyatakan bahwa salah satu hal yang membuatnya bersyukur memiliki kemampuan tersebut, lantaran ia sempat membantu seorang wanita di sebuah tempat gym yang kesurupan.
Seorang wanita bernama Icha yang merupakan staff marketing ditempat tersebut, diketahui sering kali kesurupan, namun tak ada yang bisa membantu wanita tersebut kecuali dirinya, yang kebetulan tengah berolahraga.
“Jadi waktu itu lagi olahraga itu baru mulai ikut pt (personal trainer), terus tiba-tiba ada yang pingsan dan digotong rame-rame, memang enggak terlalu jelas, tapi ada orang-orang ngeriung terus diangkat gitu si cewek. Terus aku tanya ke pt, ‘Itu siapa Jat?’ dia jawab ‘Icha mbak’,” cerita Sara Wijayanto dalam akun Youtube Channelnya.
“Ini adalah salah satu alasan memgapa saya mau menyelaraskan apa yang saya punya, untuk bia membantu orang lain. Akhirnya kalau ditanya, is it a curse or gift, it can be both, but is a gift. Karena bisa menolong mereka itu enggak ada kata-katanya, saya senang banget,” pungkasnya.
(edh)