JAKARTA- Pemerintah menerapkan Regulasi validasi IMEI pada Agustus 2019. Hal tersebut untuk mengurangi adanya penyelundupan ponsel dan peredaran ponsel black market. Menanggapi keputusan tersebut, Public Relations Manager Vivo Indonesia, Tyas Rarasmurti mengatakan jika pihaknya mendukung penuh regulasi yang diterapkan Pemerintah.
“Vivo melakukan bisnis di Indonesia jadi regulasinya juga harus mengikuti Pemerintah sendiri. Jadi dengan adanya pabrik di Indonesia pun sebenarnya Vivo mengikuti pemerintah untuk mengikuti regulasi pemerintah di sini,” kata Tyas saat ditemui di kawasan BSD City, Tangerang, Rabu (10/7/2019).
Menurut Tyas sebelum regulasi IMEI diterapkan di Indonesia, Vivo Indonesia berusaha untuk menghadirkan perangkat resmi di Indonesia.
“Semenjak kita sudah punya pabrik dan buatan Indonesia sendiri dan sudah terdaftar jadi ini sudah mengikuti pemerintah sebelum regulasi IMEI itu dikeluarkan,” imbuh Tyas.
Lebih lanjut namun dia juga mengatakan jika pihaknya tidak bisa mengontrol apakah seluruh ponsel Vivo di Indonesia resmi atau tidak. Pasalnya dia tidak memungkiri jika praktik pembelian diluar negeri masih diterapkan oleh beberapa konsumen di Indonesia. Namun dia memastikan jika ponsel yang diproduksi di Indonesia dan dikeluarkan resmi oleh Vivo Indonesia adalah resmi.
Baca Juga: Antisipasi Ponsel Hilang, Ini Cara Cek IMEI Ponsel
“Bicara soal ponsel resmi itu yang diproduksi di Indonesia dan diproduksi oleh Vivo Indonesia yang pabriknya itu di Cikupa. Tapi kan kita tidak bisa melihat misalnya konsumen ada yang beli di luar negeri. Jadi kita tidak bisa bilang yang ada semua resmi kan,” jelas Tyas.
“Jadi kita imbau resmi yang diproduksi di Indonesia, yang dijual dan dikeluarkan secara resmi oleh Indonesia dengan IMEI yang sudah terdaftar,” imbuh Tyas.
Lebih lanjut dia juga mengungkapkan jika pihaknya menganjurkan untuk membeli ponsel resmi yang dikeluarkan oleh Vivo Indonesia.
“Karena kalau produk resmi itu kan bukan hanya berkualitas, tapi juga after salesnya atau garansinya jelas. Jadi kalau misalnya kita (konsumen) mau marah ada mediumnya, kalau tidak resmi itu kita susah klaimnya. Jadi kita balikan lagi ke konsumen,” ungkap dia.
Lebih lanjut mengenai apakah dengan adanya regulasi IMEI akan meningkatkan penjualan ponsel Vivo, Tyas mengatakan jika dengan adanya ponsel black market maupun tidak dia berharap jika penjualan akan terus tinggi.
(ahl)