Studi: Cuaca Panas dan Lembab Bisa Bunuh Manusia Lebih Cepat

Tech & Otomotif



JAKARTA – Studi terbaru mengungkap, manusia tidak akan bisa bertahan di cuaca panas dan lembab secara bersamaan. Dengan kontak yang terlalu lama dengan kondisi tersebut, kematian tidak bisa dihindari.

Ketika kelembaban berada di tingkat maksimal, maka kemampuan manusia muda beradaptasi di cuaca panas hanya di suhu 31°C atau lebih rendah. Jika lebih panas, maka manusia bisa saja mati mendadak, inilah yang dinamakan kondisi suhu bola basah.

Di lingkungan kering, normalnya manusia mampu bertahan di cuaca panas hingga 50°C. Tetapi tidak untuk dilingkungan yang benar-benar lembab. Studi terbaru ini mematahkan perkiraan sebelumnya.

Dilansir dari Science Alert, Selasa (8/3/2022), ini karena saat cuaca panas, maka tubuh manusia akan mendinginkan badan dengan mengeluarkan keringat. Sayangnya, jika lingkungan di sekitar lembab, maka keringat akan sulit keluar.

banner-ad

Ancaman suhu bola basah sendiri rentan terjadi di daerah tropis. Para ahli menduga bahwa pada abad ini, Pakistan, India, Teluk Persia, Amerika Tengah dan sebagian Asia Tenggara termasuk Indonesia akan mengalami cuaca lembab dan panas di atas 35°C.

“Jika kita tahu berapa batas suhu dan kelembaban maksimal yang mampu ditolelir, kita dapat lebih siap menghadapi gelombang panas,” kata ahli fisiologi Larry Kenney dari Pennsylvania State University.

“Kita bisa memprioritaskan orang yang memang membutuhkan perawatan, memberi peringatan ketika gelombamg panas datang, atau mengembangkan bagan yang memberikan panduan untuk rentang suhu dan kelembaban yang berbeda,” tambahnya.

Studi terbaru tentang kondisi suhu bola basah ini dilakukan dengan menyertakan 24 orang dewasa muda dan sehat berusia antara 18 dan 34 tahun. Para peneliti memulai dengan kelompok manusia yang muda dan bugar.

Sebelum memasuki ruangan dengan suhu dan tingkat kelembaban yang dapat disesuaikan, peserta menelan alat perekam kecil untuk mengukur suhu inti tubuh mereka dan menyampaikan informasi itu kepada para peneliti melalui radio.

Kemudian, peserta diminta untuk bersepeda perlahan di atas sepeda statis. Ketika tubuh peserta tidak lagi mampu mempertahankan suhu inti, percobaan pun dihentikan.

Rata-rata, dalam kondisi ini suhu bola basah akan kritis berkisar antara 30°C hingga 31°C, meskipun bisa sedikit lebih tinggi jika orang tersebut dalam keadaan istirahat total dan tidak menggerakkan otot.

(amj)