JAKARTA – YouTube tengah memperhatikan potensi penyalahgunaan tombol ‘dislike’ pada platform-nya. Sebab, banyak netizen yang kabarnya terburu-buru memberikan tombol tidak suka (dislike) tanpa benar-benar menonton sebuah video.
Misalnya di video YouTube Rewind 2018 yang menuai banyak dislike, yang mungkin dipicu komentar negatif atau jumlah dislike yang banyak sehingga netizen lain mengikutinya tanpa menontonnya terlebih dahulu. Ini akan berdampak negatif seperti banyaknya ujaran kebencian (hate speech) hingga dapat membuat kreator enggan berekspresi dan berkarya di YouTube lagi.
Dilansir laman Engadget, YouTube tengah mencari solusi terbaik untuk mencegah dan mengurangi serangan dislike. Tom Leung, Director of Project Manager YouTube memberikan beberapa alternatif untuk mencegah serangan dislike di sebuah video yang diunggah akun Creator Insider.
Dalam videonya, Tom membeberkan beberapa alternatif. Pertama, YouTube mungkin memiliki opsi default, sehingga netizen tidak bisa melihat jumlah like dan dislike sebuah video kecuali kreatornya sendiri yang memilih untuk memberikan informasi tersebut ke publik.
Tindakan ini mungkin dapat meredakan serangan dislike. Namun sayangnya respon positif netizen pada sebuah video tidak akan juga ditampilkan di publik.
Baca juga: 15 Tahun Lalu Facebook Lahir dari Kamar Asrama
Karena itu, Tom mempunyai alternatif lain yang lebih sederhana. Akan ada peringatan saat netizen dislike sebuah video.
“Ketika netizen ingin dislike, muncul kotak peringatan dan mungkin akan muncul pertanyaan mengapa video itu di-dislike. Nantinya konsep tersebut dapat memberikan respons yang lebih personal ke kreator,” ujar Tom. Meskipun begitu, konsep tersebut akan terasa sulit karena harus mengoleksi semua respons yang masuk untuk kreator.
Tom juga sempat memberikan alternatif terakhir yakni meniadakan tombol dislike sama sekali. “Hal ini mungkin akan sangat ekstrem karena cenderung tidak demokratis,” ujarnya.
Di akhir video ia mengatakan, tidak semua yang memberikan dislike pada video adalah dislike mobs atau serangan dislike. Maka dari itu, YouTube masih harus mencari alternatif lain untuk mengurangi serangan tersebut.
Baca juga: Cegah Ponsel Meledak, Ini yang Perlu Anda Perhatikan
(ahl)