Bos Toyota Ingatkan Bahaya Mobil Otonom

Tech & Otomotif


Jepang – Baru-baru ini President Toyota Motor Corporation (TMC) Akio Toyoda mengatakan bahwa mobil otonom (autonomous car) menyimpan bahaya cukup besar, dirinya merasa prihatin dengan sistem operasi mobil canggih tersebut.

Pernyataan ini disampaikan Toyoda merespons kecelakaan yang terjadi pada 26 Agustus 2021 lalu di ajang Olimpiade Paralympic Games 2020. Kala itu salah satu kendaraan e-Palette menabrak seorang atlet dalam kecepatan rendah, namun kabar baiknya atlet tersebut tidak mengalami luka.

Toyota pun meminta maaf atas kejadian tersebut dan menyatakan mobil otonom kurang cocok untuk berjalan di jalan biasa.

“Saya rasa sama sekali tidak realistis jika mobil self driving bisa berjalan normal di jalan biasa,” ujar Akio Toyoda diberitakan laman Carscoops.

Dengan cepat Toyota pun langsung melakukan penyidikan terhadap e-Pallete tersebut.

mobil otonom toyota

banner-ad

“Ada tekanan yang diberikan kepada produsen mobil untuk menjadi yang pertama dalam merilis kendaraan otonom. Tetapi harus saya katakan jika Toyota tidak boleh ikut-ikutan seperti hal tersebut,” tegas Toyoda.

Pandangan kritis mengenai kendaraan otonom seperti ini menjadi fokus utama Toyota. Sebab menurut pabrikan asal Jepang tersebut kendaraan otonom harus bisa maksimal sebelum diperkenalkan kepada publik untuk menghindari kejadian yang tak diinginkan.

Toyota sangat menyesali atas meningkatnya angka kecelakaan yang diakibatkan mobil otonom.

Sekadar informasi, e-Pallette sendiri merupakan kendaraan yang melakukan debut di ajang Consumer Electronics Show (CES) 2018 silam.

Sejak pertama kali diluncurkan, mobil berdesain van ini memang sudah mengadopsi teknologi otonom level 4 alias bisa bergerak sendiri tanpa adanya bantuan sopir. Kendaraan ini juga dirancang untuk bisa bergerak pada kecepatan rendah untuk meminimalisir kecelakaan.

Menabrak Atlet Tuna Netra

mobil otonom toyota

Mobil otonom Toyota e-Pallette

Toyota e-Pallette disebut menabrak atlet tuna netra dan mobil berada di bawah kendali manual seorang operator. Sang operator mengira sang atlet akan berhenti menyeberang.

Atas kejadian tersebut, sang atlet harus merelakan pertandingan judo yang akan diikutinya.

“Kami sangat meminta maaf kepada atet yang terluka dan membuat kejadian tidak menguntungkan. Kami berharap cepat pulih,” pungkas Toyoda beberapa waktu lalu usai kejadian.

Baca Juga:

Penulis: Rizen Panji

Editor: Dimas

Post Views: 53