Inreyen Motor Baru, Penting Tapi Sering Dilupakan

Tech & Otomotif


Inreyen motor baru sekarang periodenya bisa lebih singkat (Foto: Santo/Carmudi)

Jakarta – Saat membeli motor baru, sebenarnya butuh adaptasi atau penyesuaian dari mesin dan komponen bergerak. Adapatasi yang disebut inreyen (Belanda: inrijden) atau running-in sebenarnya perlu dilakukan pada setiap motor baru. Sayangnya, ritual ini mulai ditinggalkan karena dianggap hanya untuk motor keluaran lama saja.

Pabrikan sepeda motor menyatakan inreyen tidak wajib dilakukan. Alasannya, karena motor baru sudah mengalami proses pengujian yang ketat di pabrik. Setiap bagian komponen sudah dibuat sedemikian presisi dan minim friksi.

Masa inreyen diperlukan agar motor kalian siap untuk dikendarai tanpa ada kendala teknis dikemudian hari. Dalam masa inreyen motor baru, komponen-komponen mesin motor sedang dalam masa penyesuaian dan masih saling muncul friksi dalam skala kecil.

Masa inreyen sebaiknya tetap dilakukan sebagai bentuk antisipasi. Sebab, setiap produk yang mereka hasilkan belum tentu durabilitasnya sama-sama awet untuk jangka panjang. Dengan inreyen ini, kita bisa mensirkulasikan oli secara merata dengan kondisi mesin belum bekerja keras.

Jika mesin dijalankan secara asal-asalan, maka komponen yang bergesekan di dalam mesin akan mengalami keausan yang lebih cepat. Tidak menutup kemungkinan, pemakaian yang sembarangan ini bisa menyebabkan kerusakan komponen. Perlu kalian ketahui, Manfaat dari proses inreyen yaitu membuat kemampuan mesin motor awet untuk jangka panjang.

Bahasa yang lebih sederhana, dengan berkendara secara kalem, kita berusaha membuat friksi logam dalam mesin lebih minim sejak awal. Dengan demikian, bahan metalurgi logam bisa ‘makin matang’ tanpa terkikis lebih cepat. Selain itu, inreyen motor baru bermanfaat untuk faktor keselamatan seperti mengikis lapisan lilin di permukaan ban dan memberi adaptasi pada kampas rem agar kian menggigit.

banner-ad

Alasan Motor Baru Perlu Inreyen

Mengendarai Motor Sport Atur Posisi Senyaman Mungkin (Foto: Jakarta Insight)

Dalam proses pembuatan komponen mesin terdapat banyak partikel gram besi sisa yang masih menempel. Inreyen dilakukan supaya oli bisa melumasi dan membersihkan sisa partikel tersebut. Hasilnya, mempermudah kinerja komponen dalam motor anda pada saat mulai digunakan.

Motor yang baru keluar dari pabrik pastinya telah diisi oli, namun belum tersirkulassi secara sempurna. Inreyen juga membuat komponen yang bergesekan mengalami ‘fitting’ atau pengepasan secara perlahan. Apabila tidak melalui inreyen, maka proses pelumasan dan fitting tidak optimal.

Bagian vital yang sangat butuh inreyen yaitu ring piston dan silinder dengan boring. Bila motor baru langsung digeber, berisiko membuat liner atau dinding boring ini tergores atau bahkan piston macet karena suplai oli yang ‘agak telat’ belum merata. Akibat lainnya, bisa mengalami kebocoran kompresi lebih cepat.

Inreyen motor juga membiasakan gesekan antara kampas dengan tromol atau disc. Sebagaimana kita ketahui, pada motor baru pastinya semua kampas rem belum pernah digunakan.

Perlu adanya penyesuaian untuk membentuk pola gesekan pada rem depan dan belakang agar proses pengereman dapat berjalan secara optimal dan efektif. Adaptasi ini membuat kekerasan kampas rem semakin optimal sehingga kepadatan material gesek lebih padat dan menggigit.

Proses Inreyen yang Benar

Test Ride Vespa Sprint S
Test Ride Vespa Sprint S. (Foto: Carmudi/Badjo)

Melakukan proses inreyen caranya cukup sederhana, namun butuh ketelatenan dari pengendara demi hasil optimal. Proses inreyen ini juga berlaku saat Anda baru saja melakukan pergantian komponen bergerak atau bergesekan, antara lain kopling, ban, dan juga kampas rem.

Jangan lupa, selama proses inreyen tetap menggunakan oli mineral selama 1.000 kilometer pertama. Faktor lainnya yaitu tidak mengangkut beban berat atau sering boncengan dalam jarak tempuh tersebut. Hal ini hanya akan menambah beban kerja komponen-komponen dalam motor.

Inreyen dilakukan selama beberapa hari atau sampai dengan jarak 500 kilometer. Periode inreyen ini juga membiasakan ban untuk beradaptasi dengan aspal. Ban baru biasanya di permukaan tapak dilapisi dengan lilin hingga grip yang dihasilkan belum begitu optimal dan beresiko slip.

Hal terpenting saat inreyen yaitu tidak langsung menggeber motor dengan kemampuan maksimalnya pada saat 500 kilometer pertama. Hindari menekan tuas gas terlalu penuh pada saat start, berkendara dengan kecepatan tinggi, atau melakukan pengereman secara mendadak.

Kampas kopling motor
Kopling dan komponen mesin lainnya lebih awet dengan inreyen yang benar

Kalian perlu menjaga kecepatan dan putaran mesin motor, yakni di bawah 6.000 rpm dengan kecepatan kurang dari 80 km/jam. Selama berkendara, jaga ritme putaran mesin tetap proporsional dengan memutar gas secara diurut. Perpindahan gigi juga secara halus agar kopling bekerja optimal dan efisien.

Proses deselerasi diawali dengan menutup tuas gas kemudian melakukan pengereman perlahan. Ini membantu proses gesekan komponen mesin sehingga lebih presisi. Setelah melalui 1.000 kilometer pertama, segera ganti oli dengan yang baru.

Dengan periode ganti oli yang lebih cepat dari biasanya, bertujuan membuang gram besi sisa-sisa partikel hasil gesekan antar komponen. Kotoran itu dapat larut dan dibuang bersama oli bawaan motor.

Mitos dan Kesalahan Seputar Inreyen

Proses inreyen sepeda motor sebenarnya masih diliputi oleh banyak mitos. Awalnya, mitos ini bisa terbukti karena kesalahan prosedur inreyen. Mitos yang paling sering beredar di masyarakat yaitu tidak boleh menggeber motor baru.

Seiring kemajuan teknologi manufaktur, kualitas material mesin semakin baik dan presisi. Kesalahan prosedur ini di motor keluaran terbaru tidak lagi berdampak buruk pada mesin.

Ini memang ada benarnya tapi berlaku di motor keluaran lama, karena komponen mesin dan piston belum terlalu presisi. Seiring kemajuan teknologi, pabrikan sepeda motor semakin meningkatkan tingkat presisi mesin sehingga kinerjanya sudah mendekati sempurna ketika selesai diproduksi.

Pemudik Sepeda Motor
Setelah inreyen, sepeda motor bisa dipakai hingga ke performa optimal. Foto:/Ilustrasi

Kita boleh langsung memacu motor baru, tapi tetap ada batasnya. Usahakan tidak menahan posisi gigi dalam kecepatan tertentu cukup lama. Proses perpindahan gigi juga sebaiknya tidak mencapai putaran tinggi, namun tetap memiliki torsi ideal.

Kesalahan lainnya yaitu lupa memanaskan mesin saat motor baru datang dari dealer ke rumah. Saat motor baru tiba di rumah dan akan digunakan, sebaiknya panaskan mesin terlebih dahulu. Waktunya singkat saja, tidak sampai 10 menit membiarkan mesin hidup dalam kondisi langsamnya.

Tanpa memanaskan mesin, proses inreyen tidak akan maksimal. Kita malah menyiksa komponen di dalamnya akibat tidak terlapisi pelumas dengan baik karena mesin belum dipanasi. Usahakan selama masa inreyen, setiap pagi atau setelah motor diparkir lebih dari 6 jam tetap dipanasi sekitar 3 menitan.

Jaga Performa Pasca Inreyen

Hasil inreyen bisa maksimal ketika pengendara mengurut bukaan gas, menyesuaikan kecepatan dan putaran mesin. Pasca inreyen, pengendara kadang masih ragu atau takut menggeber motor ke performa maksimal. Padahal, proses inreyen dapat dikatakan selesai setelah melewati dua kali ganti oli

Dengan inreyen yang tepat, maka komponen mesin kian presisi dan kondisi ini menjadi periode kerja optimal sepeda motor. Usai inreyen, kesempatan ini bisa Anda manfaatkan untuk mengetahui performa dan kecepatan maksimum.

Kalian bisa memaksimalkan performa motor yang baru saja inreyen dengan memacu hingga kecepatan maksimal. Saat menguji performa motor, wajib memperhatikan aspek keselamatan diri dan pengguna jalan lainnya. Demi menghasilkan performa optimal, bukaan gas tetap wajib diurut dan jangan asal geber selama berkendara.

Penulis: Yongki

Editor: Lesmana