Mobil LCGC dan Low MPV Bekas Masih Diminati

Tech & Otomotif


Mobil LCGC dan Low MPV
Mobil LCGC dan Low MPV bekas paling laris (Foto: Carsentro)

Jakarta – Mobil bekas jenis LCGC dan Low MPV masih diminati oleh para konsumen. Komposisi tersebut tidak mengalami perubahan drastis, baik dalam kondisi pandemi Covid-19 maupun normal.

“Sampai hari ini kalau kalau saya lihat dari penjualan masih di dominasi oleh mobil bekas LCGC seperti Agya, Alya, dan lainnya. Kemudian mobil bekas Low MPV seperti Avanza, Xenia, dan sebagainya itu masih masih menjadi top model,” ungkap Halomoan Fischer, Chief Operating Officer (COO) Mobil88, belum lama ini.

Bahkan, lanjut dia, ketika dikeluarkan wacana terkait pajak mobil baru 0 persen dan pasca keluarnya putusan dari Menteri Keuangan soal usulan tersebut, mobil bekas jenis LCGC dan Low MPV masih paling laris.

Mobil bekas LCGC dan Low MPV memilki harga jual yang bisa dikatakan lebih terjangkau ketimbang model lain.

Ditambah lagi dengan adanya dukungan dari perusahaan pembiayaan (leasing) yang dapat mempermudah konsumen untuk membeli satu dari kedua mobil jenis tersebut.

“Kami melihat kalau mobil bekas LCGC dan Low MPV ini sangat tergantung dari dukungan leasing. Kalau dukungan leasing kuat market di segmen tersebut bisa bergerak dengan baik. Sebab market di segmen ini yang membeli secara kredit banyak sekali sekira 70 sampai 80 persen. Perusahaan pembiayaan juga sudah bergerak. Kalau saat awal pandemi banyak menunggu, hari ini pihak leasing mulai agresif untuk melayani konsumen,” terang Fischer.

banner-ad

Masifnya penjualan mobil murah itu didukung pula oleh konsumen yang melakukan downgrade.

“Pada saat awal pandemi, itu banyak yang konsumen menjual mobil ke bursa mobil bekas, dan banyak yang juga yang downgrade. Misalnya Kijang Innova dijual dan ditukar dengan Avanza bekas, untuk mendapatkan dana lebih dan menambah pemasukan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi,” katanya.

Mobil LCGC dan Low MPV
Membeli mobil bekas perlu menyiapkan biaya tambahan (foto: Gogo Mobilindo)

Prediksi Penjualan Mobil Bekas Akhir Tahun

Tak lama lagi 2020 akan berakhir. Biasanya akhir tahun merupakan puncak penjualan mobil selain hari Lebaran.

Pada kedua momen tersebut banyak orang yang mencari dan membeli mobil untuk digunakan sebagai kendaraan utama dipakai berwisata atau mudik.

Menurut Fischer, berhubung sekarang ini tengah berada dalam kondisi pandemi Covid-19, kemungkinan penjualan mobil bekas pada akhir tahun, khususnya November dan Desember akan naik. Tetapi total penjualannya belum bisa sebesar tahun lalu.

“Sekarang pandemi enggak bisa diprediksi juga. Kalau dalam keadaan normal, akhir tahun itu menjadi pesta otomotif. Kalau normal mestinya penjualan mobil pada November dan Desember bergairah,” kata Fischer.

“Karena sekarang lagi pandemi, sangat tergantung dengan putaran ekonominya, apakah putaran ekonomi sudah stabil atau tidak. Apabila putaran ekonominya membaik maka penjualan mobil bekas November dan Desember ikut membaik. Tetapi angkanya tidak sampai atau bahkan melebihi capaian pada tahun lalu,” pungkasnya.

 

Penulis: Santo Sirait 

Editor: Dimas

Baca Juga: Akhirnya TAM Jual Mobil Listrik Murni di Indonesia, Tapi Merek Lexus