Sejarah Prostitusi Terbuka di Kota Pompeii Romawi Kuno yang Terkubur Letusan Gunung

Tech & Otomotif



JAKARTA – Setelah dilakukan penelitian beberapa dekade, para arkeolog menemukan kebiasaan para bangsa Romawi kuno yang ternyata jauh lebih terbuka soal seks dari bangsa lainnya.

Ada berbagai simbol yang timbul dalam citra religius dan sehari-hari. Bahkan simbol-simbol seks itu dapat ditemukan dimana-mana, baik di dinding kuil sampai jalan-jalan kota.

Seperti disarikan dari channel Youtube Indoface, dahulu tempat pelacuran benar-benar legal di Romawi kuno, penggunaan pelacur tidak mendapat pertentangan dan kritik jika orang bisa mengontrol diri. 

Tempat itu disebut Lupanare yang merupakan sebuah bangunan berlantai 2 yang dilengkapi dengan 10 kamar dan banyak kamar kecil, yang dibangun sebelum terjadinya letusan Gunung Vesuvius yang meluluh lantahkan kota tersebut hingga tidak ada yang tersisa.

banner-ad

Baca Juga:  Arkeolog Temukan Kuil Pagan Berusia 1.200 Tahun

Ada hal yang paling mengejutkan adalah tempat-tempat tertentu yang berada di Kota Pompaii tampaknya menggunakan lukisan berbau seks di ruang utamanya sebagai cara untuk mengiklankan layanan apa yang tersedia untuk para pegunjung.

Selain itu, untuk memuaskan pelayanan para pengunjung biasanya akan disuguhi dengan berbagai macam layanan penawaran dan posisi seksual yang berbeda-beda.

Lukisan Erotis

Bukan itu saja, sejumlah arkeolog juga menemukan lukisan erotis peninggalan Romawi di reruntuhan kota kuno Pompeii, Italia, yang menggambarkan sosok Leda dan Angsa, mitos Yunani yang mengilhami para seniman selama berabad-abad.

Temuan terbaru, seperti dikutip dari BBC Indonesia, diyakini sebagai hiasan di ruangan kamar tidur milik orang kaya di dekat pusat kota kuno Pompeii yang terkubur akibat letusan Gunung Vesuvius di abad pertama Masehi.

Adapun temuan terbaru ini berada di Via del Vesuvio, di area situs Regio V.

Baca Juga: Pakar ITB Jelaskan Dampak Terburuk Jika Gempa Sesar Lembang Terjadi di Indonesia

Dalam berbagai mitos disebutkan Dewa Zeus berubah menjadi seekor angsa dan memperkosa Leda, Ratu Sparta.

Kejadian ini kemudian berdampak luar biasa, seperti digambarkan dalam mitologi klasik.

Akibat hubungan seks Leda dengan angsa dan kemudian dengan suaminya, Raja Tyndareus, menghasilkan dua telur, yang kemudian menetas menjadi sosok Helen, Clytemnestra dan si kembar Castor dan Pollux.

Rayuan maut sang angsa terhadap Leda menjadi daya tarik luar biasa bagi para seniman Renaisans di Italia di abad ke-16.

Mitologi itu kemudian menginspirasi lukisan-lukisan karya seniman termasyhur seperti Leonardo da Vinci, Michelangelo dan Tintoretto, serta banyak karya seni lainnya.

Karya asli Leonardo dan Michelangelo yang hilang, kemudian direka ulang dan dipamerkan di galeri-galeri seni.

Leda dan angsa juga menjadi inspirasi lahirnya puisi dengan judul yang sama karya William Butler Yeats, penyair penting di abad 20.

Dan pada tahun 2018, sebuah lukisan erotis yang menggambarkan sosok Priapus -dewa kesuburan bangsa Romawi- berhasil digali di dekat situs penggalian lukisan Leda.

Dia ditampilkan tengah menimbang penisnya pada sepasang timbangan. Tetapi kondisinya lebih buruk ketimbang lukisan dinding Leda.